Selasa, 25 Agustus 2015

Belajar Memahami Semiotika Dari Sebuah Film (Review Film Fantastic 4)

Sumber: Google.com
“Jika kalian mau bekerjasama maka kalian bisa merubah sejarah” kalimat tersebut merupakan sebuah kalimat dalam film Fantastic Four yang masih saya ingat hingga saat ini.  Bagaimana tidak, perkataan Dr. Franklin Storm yang diperankan oleh Reg E. Cathey dalam film itu sarat akan makna. Film itu banyak menyuguhkan kalimat-kalimat yang sangat inspiratif untuk saya. Meskipun banyak yang berbendapat bahwa film ini mengecewakan, tapi semua tergantung bagaimana cara kita melihat dan menangkap sebuah makna.

Fantastic Four merupakan film garapan sutradara Josh Trank bercerita tentang empat orang pemuda super yang mendapatkan kekuatan misterius dari sebuah dimensi entah berantah. Cerita berawal ketika seorang anak bernama Reed Ricard memiliki angan-angan memindahkan sebuah benda ke dimensi lain melalui alat teleportasi. Harapan anak itu berbuah pada cibiran dan bahan ejekan dari teman-teman bahkan gurunya. Meskipun demikian ia tetap tegar dan mencoba untuk mewujudkan impiannya.

Kegigihan Reed membuat rekan sekelasnya, Ben Grim, menjadi takjub dan berniat untuk membantu, hingga akhirnya mereka dapat memindahkan sebuah mainan ke dimensi lain. Kedua sejoli ini dapat mendemonstrasikan penemuannya itu dalam sebuah pameran ilmiah. Hal itu mengantarkan Reed pada sebuah tim yang terdiri dari empat orang yaitu Reed, Viktor, Sue, dan Jhoni. Mereka bekerja pada sebuah laboratorium milik Dr. Franklin Storm membuat sebuah alat teleportasi yang mampu menembus dimensi.

Penelitian mereka berbuah manis ketika mengirimkan behasil mengirimkan seekor simpanse ke sebuah planet dan mengembalikannya pulang ke bumi. Keberhasilan mereka membuat pihak militer berencana untuk mematenkan penemuan tersebut untuk kegiatan militer. Mengetahui hal tiga orang dari mereka, Reed, Jhoni, dan Viktor, memutuskan untuk menggunakan alat itu terlebih dahulu, tidak lupa Reed mengajak Ben Grim, rekan dekatnya. Aksi mereka terdeteksi oleh Sue, akhirnya ia datang ke laboratorium untuk menggagalkan aksi mereka namun telat.

Sementara itu di planet entah berantah mereka mendapatkan masalah ketika salah satu dari mereka tanpa sengaja mengaktifkan sebuah energi murni. Planet tersebut terkena imbas dari energi murni itu dan akhirnya terjadi gempa. Dalam kepanikan mereka berusaha untuk kembali ke Bumi namun Viktor terjatuh di jurang. Akhirnya ia tertinggal di planet itu seorang diri. Masalah tidak berhenti sampai di situ, pergolakan sumber energi misterius itu terbawa hingga ke Bumi dan meledakkan laboratorium. Mereka tidak sadarkan diri hingga beberapa waktu.

Ketika mereka mulai sadar perubahan besar terjadi, tanpa sengaja mereka mendapatkan sebuah kekuatan super akibat ledakan itu. Reed mampu mengelastiskan tubuhnya, Sue mampu menghilang dan memiliki kekuatan magnetis, Jhoni menjadi manusia api, dan Ben yang berubah menjadi batu. Saat mereka tidak sadar pihak militer membawa mereka ke sbuah tempat yang dirahasiakan dan militer menganalisa perubahan yang terjadi pada mereka. Reed yang pertama kali tersadar, ketika ingin menolong Ben yang frustasi karena bentuk tubuhnya, Reed terdeteksi oleh tentara. Kemudian ia pergi dan menghilang.

Satu tahun berselang pihak militer membuatkan sebuah baju kepada tiga orang pemuda itu agar ereka mampu mengendalikan kekuatannya. Meskipun demikian pihak militer memiliki kepentingan lain, mereka dijadikan alat untuk berperang dan mengalahkan musuh dengan kekuatan super miliknya. Menyadari hal itu Sue dan Dr. Franklin Storm berusaha mencari Reed untuk membuat alat teleportasi dan mengembalikan mereka dalam kondisi normal. Pencarian Reed berhasil, ia tertangkap akibat aktivitasnya di dunia maya. 

Setelah tertangkap Reed bersedia untuk membuat ulang alat teleportasi tersebut untuk mengirim mereka kembali ke Planet entah berantah. Meskipun demikian pihak militer memliki maksud lain, mereka berencana untuk mengirimkan pasukan dan senjata agar memiliki tenaga super. Ketika sudah berada di lokasi itu pasukan militer menemukan sesosok manusia. Viktor yang beberapa tahun sebelumnya jatuh ke jurang dapat bertahan do planet itu, akhirnya ia dibawa pulang ke bumi oleh pasukan tersebut.

Kepulangan Viktor ke bumi menghasilkan bencana. Akibat ditinggal oleh temannya dan bertahan disana ia berencana membunuh semua umat manusia dan melenyapkan Bumi. Bahkan ia membunuh Dr. Franklin Storm. Pada akhir hayatnya Franklin Storm meminta anggota Fantastic Four untuk saling menjaga sebagai sebuah keluarga.

Mereka mengejar Viktor ke planet entah berantah yang mulai menyedot isi bumi. Ketika sampai di planet itu mereka tidak kuasa melawan kekuatan Viktor yang menyebut dirinya sebaga Doom. Ketika kekalahan sudah di depan mata, tekat dan rasa saling memiliki antar sesama anggota Fantastic four mampu mengalahkan Doom. Akhirnya mereka mampu menghentikan perbuatan Doom dan menyelamatkan Bumi dari kehancuran.

Meskipun memiliki durasi sekira 100 menit film besutan 20th Century Fox ini mampu memberikan pelajaran untuk saya baik secara langsung maupun tidak langsung. Film ini mengajarkan arti persahabatan, ketekunan, cita-cita, kerjasama, rasa saling memiliki, percaya, dan lainnya. 

Foto Keluarga Komunitas BRID paska Nonton Blogger 
Menikamati film Fantastic Four lebih enak jika ditemani oleh “teman nonton yang asyik” seperti Snack Citoku. Makanan ringan berbahan kentang ini memiliki dua rasa, original dengan saus pedas di dalamnya dan rumput laut dengan rasa dan aroma yang khas. Saya dan puluhan rekan Blogger dari Komunitas Blogger Reporter Indonesia (BRID) membuktikan secara langsung asyiknya nonton film fantastic four ditemani Citoku, dalam kegiatan bertajuk NOBAR CITOKU FANT4STIC, Kamis, 20 Agustus 2015, di Cinema XX Plaza Semanggi, Jakarta.  Rekan-rekan juga bisa merasakan sensasi nonton asyik bareng Citoku dengan membelinya di Toko terdekat atau bisa mengakses laman website www.mowngemil.com untuk membeli camilan ini secara online.
  







G+

Tidak ada komentar :

Posting Komentar