Apakah sahabat PMI pernah mendengar Gerakan Indonesia Mengajar (IM)? Gerakan berbasis relawan ini memberikan kesempatan kepada pemuda untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Gerakan ini merekrut dan melatih lulusan-lulusan terbaik dari pelbagai universitas untuk bekerja menjadi guru selama satu tahun di 17 Kabupaten seluruh Indonesia.
Berdirinya IM beranjak dari fakta pendistribusian guru yang tidak merata di Indonesia, terlebih pada tingkat sekolah dasar. Selain hal itu, kualitas guru dan tingkat kepekaan masyarakat terhadap pendidikan di sebagian besar daerah di Indonesia tergolong tidak baik. Hal inilah yang mendorong Anies Baswedan bersama beberapa rekannya untuk mendirikan Indonesia Mengajar.
Indonesia Mengajar juga dimaksudkan menjadi sarana yang efektif untuk menempa jiwa pengabdian dan kepemimpinan seseorang dalam kegiatan sosial yang kreatif. Gerakan Indonesia Mengajar bercita-cita agar semesta Indonesia dipenuhi optimisme dengan masyarakat yang terlibat aktif dalam gerakan kemajuan pendidikan yang luas. Selain itu, memiliki jaringan pemimpin yang peka dan peduli atas realitas kehidupan bangsa hingga di tingkat akar rumput.
Sementara itu, Public Engagement Officer Indonesia Mengajar, Fathania Queen Genisa menjelaskan Indonesia mengajar memiliki visi. Indonesia adalah negara dengan masyarakat yang tergerak dan ikut bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Khususnya pendidikan dasar, tersedia merata hingga ke penjuru Indonesia” Jelas Fathania. Ia juga menambahkan Indonesia Mengajar juga berharap pemerintah dan seluruh elemen masyarakat saling mendukung dalam memajukan pendidikan di wilayahnya masing-masing.
Mengirimkan Pengajar Muda ke daerah penempatan untuk mengabdi selama satu tahun merupakan program awal IM. Saat ini gerakan Indonesia Mengajar sudah mengirimkan tujuh angkatan, setiap angkatan terdiri dari 50 – 70 orang. Seiring dengan berjalannya aktivitas ini, muncullah gerakan kerelawanan yang lain seperti Kelas Inspirasi dan Indonesia Menyala. Masing-masing gerakan ini memiliki keunikan tersendiri namun tetap satu tujuan yang selaras dengan cita-cita Indonesia Mengajar, “menggerakkan semakin banyak orang untuk mau ambil bagian dalam memajukan pendidikan Indonesia berdasarkan peran dan kapasitas diri masing-masing”.
Tahun ini sudah memasuki tahun keempat gerakan ini mengirimkan Pengajar Muda ke daerah. Kami berangan-angan nantinya daerah tersebut menjadi mandiri dalam menyelesaikan masalah pendidikan yang ada dan semua elemen pendidikan mau bergerak bersama untuk memajukan daerah
Hingga tahun ini juga, Indonesia Mengajar sudah menjamah 17 Kabupaten se-Indonesia diantaranya Kabupaten Aceh Utara - Propinsi Aceh, Kabupaten Bengkalis - Propinsi Riau, Kabupaten Muara Enim - Propinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Banyuasin - Propinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Tulang Bawang Barat - Propinsi Lampung, Kabupaten Lebak - Propinsi Banten, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik - Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Kapuas Hulu - Propinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Paser - Propinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Kep. Sangihe - Propinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Banggai - Propinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Majene - Propinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Bima - Propinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Rote Ndao - Propinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Halmahera Selatan - Propinsi Maluku Utara, Kabupaten Maluku Tenggara Barat - Propinsi Maluku dan Kabupaten Fakfak - Propinsi Papua Barat.
Lebih lanjut Fathania mengungakapkan merasa sangat bersyukur dan bahagia karena dapat menyaksikan begitu banyak orang yang mau ikut serta dalam gerakan memajukan pendidikan Indonesia. “Kami berharap lingkaran semangat ini bisa menjadi semakin besar dan mereka memiliki pemahaman bahwa masalah pendidikan adalah masalah kita bersama dan kita bisa ambil bagian untuk bergerak bersama”. Ungkapnya. @locha_orange
Berdirinya IM beranjak dari fakta pendistribusian guru yang tidak merata di Indonesia, terlebih pada tingkat sekolah dasar. Selain hal itu, kualitas guru dan tingkat kepekaan masyarakat terhadap pendidikan di sebagian besar daerah di Indonesia tergolong tidak baik. Hal inilah yang mendorong Anies Baswedan bersama beberapa rekannya untuk mendirikan Indonesia Mengajar.
Indonesia Mengajar juga dimaksudkan menjadi sarana yang efektif untuk menempa jiwa pengabdian dan kepemimpinan seseorang dalam kegiatan sosial yang kreatif. Gerakan Indonesia Mengajar bercita-cita agar semesta Indonesia dipenuhi optimisme dengan masyarakat yang terlibat aktif dalam gerakan kemajuan pendidikan yang luas. Selain itu, memiliki jaringan pemimpin yang peka dan peduli atas realitas kehidupan bangsa hingga di tingkat akar rumput.
Sementara itu, Public Engagement Officer Indonesia Mengajar, Fathania Queen Genisa menjelaskan Indonesia mengajar memiliki visi. Indonesia adalah negara dengan masyarakat yang tergerak dan ikut bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Khususnya pendidikan dasar, tersedia merata hingga ke penjuru Indonesia” Jelas Fathania. Ia juga menambahkan Indonesia Mengajar juga berharap pemerintah dan seluruh elemen masyarakat saling mendukung dalam memajukan pendidikan di wilayahnya masing-masing.
Mengirimkan Pengajar Muda ke daerah penempatan untuk mengabdi selama satu tahun merupakan program awal IM. Saat ini gerakan Indonesia Mengajar sudah mengirimkan tujuh angkatan, setiap angkatan terdiri dari 50 – 70 orang. Seiring dengan berjalannya aktivitas ini, muncullah gerakan kerelawanan yang lain seperti Kelas Inspirasi dan Indonesia Menyala. Masing-masing gerakan ini memiliki keunikan tersendiri namun tetap satu tujuan yang selaras dengan cita-cita Indonesia Mengajar, “menggerakkan semakin banyak orang untuk mau ambil bagian dalam memajukan pendidikan Indonesia berdasarkan peran dan kapasitas diri masing-masing”.
Tahun ini sudah memasuki tahun keempat gerakan ini mengirimkan Pengajar Muda ke daerah. Kami berangan-angan nantinya daerah tersebut menjadi mandiri dalam menyelesaikan masalah pendidikan yang ada dan semua elemen pendidikan mau bergerak bersama untuk memajukan daerah
Hingga tahun ini juga, Indonesia Mengajar sudah menjamah 17 Kabupaten se-Indonesia diantaranya Kabupaten Aceh Utara - Propinsi Aceh, Kabupaten Bengkalis - Propinsi Riau, Kabupaten Muara Enim - Propinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Banyuasin - Propinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Tulang Bawang Barat - Propinsi Lampung, Kabupaten Lebak - Propinsi Banten, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik - Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Kapuas Hulu - Propinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Paser - Propinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Kep. Sangihe - Propinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Banggai - Propinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Majene - Propinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Bima - Propinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Rote Ndao - Propinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Halmahera Selatan - Propinsi Maluku Utara, Kabupaten Maluku Tenggara Barat - Propinsi Maluku dan Kabupaten Fakfak - Propinsi Papua Barat.
Lebih lanjut Fathania mengungakapkan merasa sangat bersyukur dan bahagia karena dapat menyaksikan begitu banyak orang yang mau ikut serta dalam gerakan memajukan pendidikan Indonesia. “Kami berharap lingkaran semangat ini bisa menjadi semakin besar dan mereka memiliki pemahaman bahwa masalah pendidikan adalah masalah kita bersama dan kita bisa ambil bagian untuk bergerak bersama”. Ungkapnya. @locha_orange